Profil Desa Tetel
Ketahui informasi secara rinci Desa Tetel mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Tetel, Kecamatan Pengadegan, Purbalingga. Ulasan mendalam mengenai corak ekonomi agraris dataran tinggi, potensi kehutanan dan perkebunan, serta tantangan infrastruktur yang dihadapi. Disajikan data demografi dan program pembangunan desa yang
-
Ekonomi Agraris Dataran Tinggi
Perekonomian Desa Tetel sepenuhnya bertumpu pada sektor pertanian dan kehutanan, dengan komoditas utama berupa hasil kayu, gula kelapa, dan tanaman perkebunan yang cocok dengan iklim sejuk.
-
Tantangan Infrastruktur dan Aksesibilitas
Sebagai desa di kawasan dataran tinggi, tantangan utama yang dihadapi ialah kondisi infrastruktur jalan yang terbatas, yang menjadi hambatan dalam mobilitas ekonomi dan akses layanan.
-
Potensi Tersembunyi
Wilayahnya yang luas dan subur menyimpan potensi terpendam untuk pengembangan komoditas bernilai tinggi seperti kopi serta potensi wisata alam, yang pengembangannya bergantung pada peningkatan aksesibilitas.

Menempati salah satu kawasan dataran tinggi di Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga, Desa Tetel merupakan cerminan otentik dari kehidupan masyarakat agraris yang menyatu dengan alam perbukitan. Jauh dari hiruk pikuk perkotaan, desa ini membangun fondasi ekonominya di atas kesuburan tanah dan kekayaan hasil hutan. Meskipun dihadapkan pada tantangan infrastruktur yang signifikan, semangat dan keuletan warganya dalam mengolah lahan menjadi motor penggerak utama. Desa Tetel kini berdiri di persimpangan jalan antara mempertahankan tradisi agraris dan membuka potensi baru untuk masa depan yang lebih sejahtera.
Kondisi Geografis dan Lingkungan Alam
Desa Tetel secara geografis terletak di bagian paling utara dari Kecamatan Pengadegan, menjadikannya salah satu desa dengan topografi tertinggi di wilayah tersebut. Luas wilayah Desa Tetel mencapai 512,12 hektare, menjadikannya salah satu desa terluas di kecamatannya. Wilayahnya didominasi oleh perbukitan terjal, lembah dan hutan rakyat yang lebat.
Batas-batas administratif Desa Tetel adalah sebagai berikut:
- Sebelah UtaraBerbatasan langsung dengan wilayah Kecamatan Rembang.
- Sebelah TimurBerbatasan dengan Desa Karangjoho, Kecamatan Pengadegan.
- Sebelah SelatanBerbatasan dengan Desa Bedagas, Kecamatan Pengadegan.
- Sebelah BaratBerbatasan dengan wilayah Kecamatan Rembang.
Lingkungan alamnya yang masih sangat asri dan berhawa sejuk memberikan karakteristik unik bagi desa ini. Sebagian besar lahan merupakan lahan kering yang dimanfaatkan untuk perkebunan kayu dan tanaman keras lainnya. Kontur alam yang menantang ini secara langsung membentuk pola pemukiman penduduk yang cenderung menyebar dalam kelompok-kelompok kecil (dusun) dan menentukan jenis komoditas yang dapat dikembangkan.
Demografi dan Sebaran Penduduk
Berdasarkan data kependudukan terbaru, jumlah penduduk Desa Tetel tercatat sebanyak 3.013 jiwa. Populasi tersebut tersebar dalam 957 Kepala Keluarga (KK). Dari jumlah tersebut, terdapat 1.543 jiwa penduduk laki-laki dan 1.470 jiwa penduduk perempuan.
Dengan wilayah yang sangat luas, tingkat kepadatan penduduk Desa Tetel tergolong sangat rendah, yakni hanya sekitar 588 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan bahwa sebaran penduduk tidak padat dan masih banyak lahan terbuka. Pola pemukiman yang tersebar di beberapa dusun menjadi tantangan tersendiri dalam pemerataan pembangunan infrastruktur dan layanan publik.
Struktur mata pencaharian masyarakat sangat homogen, didominasi oleh sektor pertanian dalam arti luas. Mayoritas warga bekerja sebagai petani, penderes nira kelapa atau aren, serta pekerja di sektor kehutanan rakyat (mencari kayu). Ketergantungan pada sektor agraris ini membuat perekonomian desa sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan harga komoditas di pasaran.
- Kode Pos53393
Struktur Pemerintahan Desa
Pemerintahan Desa Tetel dijalankan oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa, meliputi sekretaris desa, kepala urusan, kepala seksi, dan para kepala dusun. Struktur ini bekerja untuk memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat serta merencanakan dan melaksanakan program-program pembangunan yang bersumber dari dana desa maupun bantuan pemerintah daerah dan pusat.
Mengingat karakteristik wilayahnya, visi pembangunan desa secara umum berfokus pada dua hal utama: peningkatan infrastruktur dasar untuk membuka isolasi wilayah dan pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal. Upaya-upaya ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup warga, mengurangi kesenjangan, dan membuat desa lebih berdaya saing.
Tulang Punggung Ekonomi: Pertanian dan Kehutanan
Perekonomian Desa Tetel sepenuhnya digerakkan oleh pemanfaatan sumber daya alam, terutama dari sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
Hasil Hutan dan Perkebunan
Komoditas utama yang menjadi andalan ekonomi Desa Tetel yaitu kayu. Warga banyak menanam pohon sengon (albasia) di kebun-kebun mereka. Kayu sengon menjadi investasi jangka menengah yang hasilnya digunakan untuk membiayai kebutuhan besar seperti membangun rumah atau pendidikan anak. Selain kayu, gula kelapa atau gula aren juga merupakan produk unggulan. Keterampilan menderes nira dan mengolahnya menjadi gula cetak telah diwariskan secara turun-temurun dan menjadi sumber pendapatan harian bagi banyak keluarga.
Pertanian Tanaman Pangan
Untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, warga menanam berbagai jenis tanaman pangan yang cocok untuk lahan kering di dataran tinggi. Tanaman seperti singkong, jagung, talas, dan padi gogo (padi tadah hujan) banyak dibudidayakan. Hasil dari tanaman pangan ini sebagian besar dikonsumsi sendiri untuk menjaga ketahanan pangan keluarga.
Potensi yang Belum Tergarap
Iklim mikro dan ketinggian Desa Tetel yang sejuk sangat ideal untuk pengembangan komoditas perkebunan bernilai ekonomi tinggi lainnya, terutama kopi. Tanaman kopi, khususnya jenis robusta, memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai sumber pendapatan alternatif yang menjanjikan. Namun pengembangannya masih memerlukan sosialisasi, pendampingan, dan pembukaan akses pasar yang lebih baik.
Tantangan Utama: Infrastruktur dan Aksesibilitas
Tantangan paling fundamental yang dihadapi Desa Tetel ialah kondisi infrastruktur, terutama jaringan jalan. Akses jalan yang menghubungkan antar dusun dan menuju pusat kecamatan sebagian besar masih berupa jalan tanah atau perkerasan yang sempit, terjal, dan rawan rusak saat musim penghujan.
Kondisi ini menimbulkan berbagai dampak turunan:
- Biaya Transportasi TinggiWarga harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk mengangkut hasil bumi mereka ke pasar, yang pada akhirnya mengurangi keuntungan yang mereka terima.
- Akses Layanan TerbatasAkses menuju fasilitas kesehatan dan pendidikan menjadi lebih sulit, terutama bagi warga yang tinggal di dusun-dusun yang lebih terpencil.
- Isolasi WilayahBuruknya konektivitas menghambat aliran informasi, inovasi, dan potensi investasi dari luar, membuat desa cenderung berkembang lebih lambat.
Pemerintah desa, dengan dukungan program seperti Dana Desa dan program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa), terus berupaya memprioritaskan pembangunan dan perbaikan jalan serta talud penahan longsor secara bertahap. Namun, luasnya wilayah dan beratnya medan menjadi tantangan yang memerlukan sumber daya dan waktu yang tidak sedikit.
Kehidupan Sosial dan Budaya
Kehidupan sosial masyarakat Desa Tetel sangat diwarnai oleh semangat kebersamaan dan gotong royong yang kuat. Beratnya tantangan hidup di daerah terpencil justru mempererat ikatan sosial di antara warga. Tradisi kerja bakti untuk memperbaiki jalan, membersihkan lingkungan, atau membantu sesama yang sedang membangun rumah masih sangat kental terasa. Kehidupan beragama juga menjadi sendi penting dalam tatanan sosial masyarakat yang harmonis dan damai.
Desa Tetel berdiri sebagai simbol ketangguhan masyarakat dataran tinggi yang mampu bertahan dan berproduksi di tengah keterbatasan. Masa depan desa ini sangat bergantung pada keberhasilan membuka akses dan konektivitas. Dengan infrastruktur yang lebih baik, potensi besar di sektor pertanian, perkebunan, dan bahkan ekowisata dapat dioptimalkan untuk membawa Desa Tetel menuju kemajuan yang lebih pesat dan berkelanjutan.